wb_sunny

Agar Rumah Tak Dimasuki Syaithan

Agar Rumah Tak Dimasuki Syaithan


Rumah merupakan tempat istirahat bagi seseorang dari kegiatan sehari-harinya yang melelahkan. Maka sangatlah dibutuhkan rumah yang bebas dan aman dari gangguan. Untuk gangguan manusia bisa dapat diatasi dengan mudah, tetapi bagaimana mengatasinya apabila yang melakukan gangguan itu adalah makhluk yang bernama jin. Ada beberapa cara membenttengi rumah kita dari gangguan makhluk halus

Pertama, Mengucap Salam Saat Memasuki Rumah

Mengucapkan salam saat memasuki rumah merupakan salah satu jenis ibadah yang diperintahkan Allah. Karena ia adalah bagian dari ibadah maka sangat dianjurkan bagi setipa muslim agar mengucapkan salam setiap ia memasuki rumah, baik rumah itu berpenghuni maupun tidak: rumah sendiri atau rumah orang lain.

Hanya saja, salam yang kita ucapkan berbeda lafalnya antara yang berpenghuni dan yang tidak. Begitu pula yang menghuninya Muslim atau Non Muslim. Allah Ta’ala berfirman, “Maka apabila kamu memasuki (sebuah rumah) dan dari rumah-rumah, maka hendaklah kamu memberi salam kepada penghuninya yang artinya kamu memberi salam pada dirimu sendiri yaitu salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberkahi lagi baik (QS. An-Nur:61)

Kebiasaan yang baik ini manfaatnya tidak saja dirasakan oleh penghuni rumah. tapi juga akan dirasakan oleh si pengucap salam. Bukankah saat kita memberi salam pada orang lain, orang akan menjawab salam kita? Rasulullah mengajarkan pada ummatnya untuk membiasakan diri mengucapkan salam baik berjumpa kawan atau sesama kaum muslim di jalan. Anas bin malik mengatakan, Rasulullah bersabda padaku, “wahai anakku, jika kamu masuk rumahmu maka ucapkanlah salam. Karena itu akan mendatangkan keberkahan padamu dan keluargamu (HR. Tirmidzi).

Kedua, Baca Basmalah Saat Mau Makan Dan Minum.

Perlu kita ketajui makhluk bernama jin juga mengkonsumsi makanan dan minuman guna mempertahankan eksistensi mereka. Tapi tidak jarang jin memakan menu manusia. Mereka dalam kondisi tertentu bisa ikut bersanap bersama manusia. Dari Umayyah bin Makhsyi ia berkata, saat Rasulullah sedang duduk ada seorang laki-laki yang seedang makan dan tidak membaca basmalah (ucapan bismillah) sampai makanannya hampir habis hanya tinggal satu suap. Lalu ketika dia menyuap suapan itu ia membaca bismillahi awwalihi wa akhirihi (dengan nama Allah di awal dan di akhirnya). Lalu tertawalah Rasulullah dan bersabda, “syaithan masih terus makan bersamanya tapi ketika ia membaca basmalah syaithan pun langsung memuntahkan apa yang ada di perutnya. (HR. Abu Daud dan Nasai).

Kisah di atas dengan jelas mengajarkan kita bahwa syaithan akan ikut makan bersama orang yang makan tanpa membaca basmalah. Dan tentu ini akan memberi kekuatan padanya untuk terus beraktivitas menggoda dan menjerumuskan manusia. Karena itu, kita dianjurkan mengkonsumsi makanan dengan membaca basmalah, walau sudah pasti halal dan bergizi. Jangan mengundang syaithan ikut serta. Biasakanlah itu dan ajarkanlah pada anak-anak kita, juga pada anak-anak orang lain dari kaum muslimin. Rasulullah bersabda kepada Umar bin Salamah saat masih belia, “wahai anak muda bacalah bismillah, dan makanlah dengan tangan kananmu, dan mulailah makan dari apa yang ada di dekatmu, sejak itu saya selalu makan seperti itu” (HR. Bukhari Muslim) .

Ketiga, Baca Basmalah saat Menanggalkan Pakaian

Pakaian tidak sekedar penghias dan pelindung tubuh dari berbagai cuaca yang merusak, tetapi yang lebih pokok adalah ia berfungsi menutup aurat kita. Tentu tidak selamanya kita berpakaian terus menerus dalam semua kondisi. Ada keadaan tertentu yang mengharuskan kita melepas pakaian. Dalam kondisi seperti ini kita butuh ruang tertutup agar aurat kita tidak terlihat orang lain.

Namun jangan dikira tempat yang tertutup dari pandangan manusia aman dari pandangan makhluk lain. Contohnya jin. Sungguh jin itu sanggup masuk dan melihat hal yang tidak dilihat oleh manusia. Sebab itu, jangan biarkan mereka menikmati aurat kita. Sebab bisa jadi jin tertarik kepada kita setelah ia melihat lekuk-lekuk tubuh kita. Perlu kita ketahui salah satu sebab jin merasuk ke dalam tubh seseorang karena jin itu suka atau jatuh cinta pada orang tersebut. Berdasarkan pengalaman mereka yang terjun memberi terapi ruqyah syariyah, kasus jin jatuh cinta pada manusia dan merasukinya adalah kasus yang sering terjadi.

Karena itu cegahlah aksi kurang ajar mereka dengan berdoa dan berdzikir kepada Allah saat mau menanggalkan pakaian. Bacalah bismillah. Sepenggal doa yang mudah dihafal, ringan diucapkan dan banyak kebaikan yang kita dapatkan. Rasulullah bersabda “Penutup antara jin dan aurat bani Adam saat menanggalkan pakaiannya adalah bismillah (HR. Thabrani).

Dalam kaitannya dengan ini Imam al-Munawi berkata, sebagian ulama yang bermazhab syafi’i berkata, dalam hal ini kalimat bismillah tidak ditambah dengan “arrahmanirrahim” sebagaimana yang tercantum dalam teks hadits. Demikianlah dengan basmalah kita bentengi diri dan rumah kita dari gangguan syaithan yang terkutuk. Namun apa hendak dikata zaman sekarang orang justru menanggalkan pakaiannya, atau berpakaian tetapi pada hakekatnya ia bertelanjang karena memakai pakaian yang tembus pandang dan sempit.

Keempat Bertaawudz Saat Masuk Toilet

Kalau pencernaan kita normal bisa di pastikan kita setiap hari masuk toilet atau jamban. Cuma yang belum pasti apakah kita selalu berdoa saat memasukinya atau sebaliknya kita memasukinya begitu saja. Entah lupa atau memang belum tahu. Tapi yang pasti tempat-tempat yang kotor adalah di antara tempat favorit syaithan.

Tidak jarang orang biasa memasukinya dengan melantunkan senandung atau lagu-lagu cinta. Jika ini terjadi (mudah-mudahan tidak keterusan) maka kita sudah memberi password pada musuh kita untuk menjajah dan menguasai kita.

Padahal Rasulullah telah berpesan pada kita hendaknya kita membaca doa saat memasuki kamar tersebut. Redaksinya tidak panjang kalau saja kita punya kesadaran untuk membaca dan menghafalkannya yaitu, Allahumma innii a’uudzu bika minal khubusi wal khabaaits (Ya Allah aku berlindung padamu dari gangguan syaithan laki-laki dan perempuan)  (HR. Ahmad dan Abu Daud dishahikan oleh Al-Albani).

Sekedar catatan, akan lebih baik kalau kita menggabung anatar dua hadits dengan membaca basmalah dan doa tersebut diatas, mengingat kebanyakan kamar mandi kita zaman ini bersatu dengan toilet.

Kelima, Membersihkan Rumah Dari Nyanyian.

Nyanyian, siapa yang tidak kenal dengan seni suara yang satu ini. Banyak penyanyi laki-lakidan perempuan yang telah menjadi bintang di negeri kita ini, atau di belahan dunia pada umumnya. dan mereka pun mempunyai berbagai macam aliran dalam dunia tarik suara tersebut.

Nyanyian dan musik adalah tuntunan syaithan dan akan menciptakan dinding yang tebal antara pecandunya dengan Allah. Nyanyian juga bisa menjadi pemicuperbuatan zina.yang dengannya syaithan melakukan tipu daya terhadap orang lengah. Lewat nyanyian syaithan memperindah kemaksiatan sehingga di mata pecandunya, semua terasa indah dengannya. Karena nyanyian pula, banyak manusia meninggalkan Al-Quran.

Dalam Al-Quran Allah telah memberi kesempatan kepada iblis dan kroni-kroninya, “Dan hasutlah siapa saja yang kamu sanggupi di antara mereka dengan suaranu ..... (QS. Al-Isra:64).  Ibnu Abbas berkata, “Yang dimaksud dengan suara syaithan pada ayat tersebut nyanyian, seruling, dan alat-alat permainan yang membuat kita menyia-nyiakan waktu”.

Pada hakikatnya lagu adalah sekumpulan kalimat yang disusun apik lalu disuarakan dengan enak. Kalau isi dan muatan lagu tersebut bisa mengingatkan kita kepada Allah Azza wa Jalla, maka lagu tersebut laksana kumpulan nasihat yang bisa memberi kita semangat untuk berbuat kebaikan yang lebih banyak. Tapi kalau sebaliknya. Sebagaimana yang kita jumpai pada bait-bait dan lirik-lirik lagu dan nyanyian dewasa ini, maka kita harus menjaga diri darinya.

Syair yang jorok, mesum, amoral, dan asusila. Atau lirik-lirik lagu yang mengajak kita kepada kekafiran, kesyirikan, kemaksiatan dan yang sejenisnya harus kita buang. kita bersihkan dari rumah kita. Begitu juga CD atau materi tayangan televisi yang menampilkan penyanyi dan penari yang seronok, mengundang nafsu birahi dengan gerak-gerak erotis dan desahan suara nakal, yang membuat kita larut dalam nafsu dan syahwat, lalai akan ajaran Allah, menjauhkan kita dari akhlaq islam. Sudah saatnya kita razia itu semua, lalu kita buang dan kita tinggalkan , agar tidak mengundang datangnya syaithan.

(AlBalagh Edisi 38 Tahun III/ Jumadil Akhir 1429 H).

Tags