Koalisi 'ASHIFATUL HAZMI' dalam Pandangan Ulama Asia Tenggara.
Sesungguhnya
derita ummat Islam Sunni di Yaman akibat tragedi pembantaian berdarah
milisi Syiah Hautsi belumlah berakhir.
Tangis dan jeritan pilu mereka masih menggema dilangit Yaman, air mata dan darah mereka masih lembab membasahi jalan dan gang -gang kota maupun desa.
Erang dan lolong kematian saban hari terdengar menyayat hati bersama dengan dentuman bom dan rentetan peluru yg dimuntahkan oleh senapan dan rudal milisi syiah hautsi keatas tubuh2 tak berdosa itu,bahkan beberapa mahasiswa Indonesia yg sedang melanjutkan studi mereka dibeberapa Unv dan Ma'had di Yaman turut menjadi korbannya.
Sebuah tragedi kemanusiaan yg sangat dahsyat terulang kembali setelah sebelumnya beberapa Negri Ahlusunnah (Suriah, Iraq, Afganistan, Afsel dan Burma) luluhlantak karenanya.
Menyikapi tragedi ini, bangkitlah Arab Saudi dibawah kepemimpinan Raja Salman -hafizhahullah - menggalang koalisi Negara -negara Timur Tengah atas permintaan resmi Persiden Yaman yg dikudeta itu untuk segera menghentika kebiadaban milisi Syiah Hautsi tersebut.
'ASHIFATUL HAZMI (Badai Penghancur) adalah simbol bagi koalisi yg diberkahi dan dinanti2 tersebut, beberapa hari setelah operasi penyerangan koalisi ASHIFATUL HAZMI atas posisi -posisi penting milisi kanibal itu akhirnya membuahkan hasil yg sangat menggembirakan rakyat Yaman dan Ummt Islam seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia namun sangat menyakitkan bagi Iran dan Syiah seluruhnya.
Lalu bagamanakah para Ulama dan da'i Asia Tenggara menyikapi Koalisi 'ASHIFATUL HAZMI' pimpinan Arab Saudi itu?
Silahkan simak wawancara ekslusif Ketua Ikatan Ulama dan Dai seAsia Tenggara K.H. DR. Zaitun Rasmin Lc MA -hafizhahullah - yg diselenggarakan oleh Chanel TV Arab Saudi "Al Majd" berikut ini.
Tangis dan jeritan pilu mereka masih menggema dilangit Yaman, air mata dan darah mereka masih lembab membasahi jalan dan gang -gang kota maupun desa.
Erang dan lolong kematian saban hari terdengar menyayat hati bersama dengan dentuman bom dan rentetan peluru yg dimuntahkan oleh senapan dan rudal milisi syiah hautsi keatas tubuh2 tak berdosa itu,bahkan beberapa mahasiswa Indonesia yg sedang melanjutkan studi mereka dibeberapa Unv dan Ma'had di Yaman turut menjadi korbannya.
Sebuah tragedi kemanusiaan yg sangat dahsyat terulang kembali setelah sebelumnya beberapa Negri Ahlusunnah (Suriah, Iraq, Afganistan, Afsel dan Burma) luluhlantak karenanya.
Menyikapi tragedi ini, bangkitlah Arab Saudi dibawah kepemimpinan Raja Salman -hafizhahullah - menggalang koalisi Negara -negara Timur Tengah atas permintaan resmi Persiden Yaman yg dikudeta itu untuk segera menghentika kebiadaban milisi Syiah Hautsi tersebut.
'ASHIFATUL HAZMI (Badai Penghancur) adalah simbol bagi koalisi yg diberkahi dan dinanti2 tersebut, beberapa hari setelah operasi penyerangan koalisi ASHIFATUL HAZMI atas posisi -posisi penting milisi kanibal itu akhirnya membuahkan hasil yg sangat menggembirakan rakyat Yaman dan Ummt Islam seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia namun sangat menyakitkan bagi Iran dan Syiah seluruhnya.
Lalu bagamanakah para Ulama dan da'i Asia Tenggara menyikapi Koalisi 'ASHIFATUL HAZMI' pimpinan Arab Saudi itu?
Silahkan simak wawancara ekslusif Ketua Ikatan Ulama dan Dai seAsia Tenggara K.H. DR. Zaitun Rasmin Lc MA -hafizhahullah - yg diselenggarakan oleh Chanel TV Arab Saudi "Al Majd" berikut ini.
المشهد_اليمني | موقف علماء جنوب شرق آسيا
من عاصفة الحزم مع د. محمد زيتون رسمين
